Asprov PSSI dan Kapolres Bicara Kericuhan Persiter vs Persihalut

Suasana kericuhan yang terjadi/ Sekertaris umum Asprov PSSI/Kapolres Ternate (Dok : borero.id)

BORERO.ID TERNATE  — Laga perebutan satu tiket terakhir menuju semi final atau empat besar antara tuan rumah Persiter versus Persihalut di Stadion Geloara Kieraha Ternate berjalan ricuh, Senin (14/2/2023).

Kericuhan terjadi di babak kedua, bermula wasit Wiltson yang memimpin pertandingan ini meniup free-kick dalam kotak penalti lantaran salah satu pemain belakang Persihalut menjatuhkan pemain Persiter sekitar menit 55. Tak terima dengan keputusan wasit, para pemain Persihalut lantas melakukan aksi protes karena menilai wasit memberi tandangan penalti bagi Persiter.  Aksi protes ini makin memunjak setelah sejumlah official Persihalut masuk ke dalam lapangan dan nyaris memukul wasit Wilson. Untung saja, pihak keamanan dari Mapolres Ternate langsung bergerak masuk mengamankan wasit dari kejaran official Persihalut. Insiden itu membuat pertandingan dihentikan sementara sampai situasi kondusif.

Setelah kondusif, pertandingan kemudian dilanjutkan tendangan pinalti. Pemain Persiter Haikal Selasa menjadi eksekutor dan berhasil membobol gawang Persihalut. Papan skor bertambah menjadi 2-0. Sebalumnya, 1 gol dicipatkan oleh pasukan Laskar Kieraha julukan Persiter juga melalui tendangan pinalti pada menit-menit awal babak pertama. Tertinggal 2-0 di babak kedua, pemain Persihalut terus mambuat tekanan lini pertahanan Persiter, namun belum membalas kekalahan. Tempo pertandingan antara kedua tim ini semakin panas. Puncaknya pada menit 70, Muhammad Rizky I Semarang alias Eka bernomor pungung 77 ditekel keras oleh salah satu pemain Persihalut nomor punggung 19. Insiden ini langsung memicu kericuhan antar pemain yang mengundang reakasi official Persihalut maupun Persiter berlari masuk ke lapangan. Situasi tak kondusif meski pihak kepolisian berhasil mengamankan kedua tim, namun panitia peyelenggara liga 3 langsung mengumumkan untuk ditunda. Pertandingan akan dilanjutkan pada Rabu 15 Februari 2023 tanpa pononton dengan waktu tersisa 20 menit.

Sekertaris Sekretaris Umum Asprov PSSI Maluku Utara, Aldhy Ali, kepada sejumlah media mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Padahal jauh sebelumnya pertandingan liga 3 ini digulirkan telah ada kesepakatan bersama atau pakta integritas dari peserta tim sepakbola. Salah satu point adalah tidak melakukan tindakan yang mengakibatkan kerusahan sehingga mengganggu pertandingan. Aldhy menyatakan, atas kejadian ini Asprov PSSI akan menunggu hasil laporan dari perangkat pertandingan yang bertugas di laga Persiter vs Persihalut. ” Sementara kami dapat informasi pertandingan ditunda dan dilanjutkan besok dengan sisa waktu 20 menit, ” katanya.

Dalam kesempatan itu, Aldhy menegaskan bahwa point paling penting bagi klub liga 3 ini terdapat kesepakatan bersama telah ditandatangani yang menjadi persyarat sehingga izin dikeluarkan oleh pihak keamanan. Hal ini menjadi cacatan serius bagi Asprov PSSI sehingga tentu ada saksi yang diberikan ketika insiden ini mulai diselidiki. ” Sementara ini kami masih menunggu cacatan laporan dari perangkat pertandingan. Disampiang itu,  tim Asprov juga telah mengumpulkan beberapa bukti-bukti yang menjadi pertimbangan Asprov terkait insiden ini. Baik Persiter, Persihalut, Persihalteng dan lain-lain itu adalah anggota Asprov harus taat dan tunduk terhadap regulasi yang dikeluarkan Asprov PSSI Malut,” tegasnya.

Sementara, Kapolres Ternate AKBP Andik Purnomo Sigit, mengatakan bakal melakukan evaluasi pertandingan bersama pihak panitia.  Atas insiden itu, Andik meminta pihak penitia lebih mempertebal tim steward atau tenaga pengamanan pertandingan apalagi di laga semi final nanti.  ” Sementara untuk personil kepolisian di laga semi final nanti akan dipertebal supaya bisa mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan,” katanya.

Kapolres juga meminta pihak panitia liga 3 agar lebih tegas dalam setiap pertandingan sehingga tidak terjadi kericuhan seperti laga Persiter lawan Persihalut.  “Harusnya lebih tegas, panitia juga harus siapkan tempat untuk melayangkan protes, bukan official protes lalu masuk ke dalam lapangan, ini nanti memicu yang lain untuk ikut masuk ke lapangan,”  kata Andik. (Red)