Astaga..!!Oknum ASN di Sula antar Uang Nikah 60 juta Berisi Tisu

Pose calon mempelai wanita (tengah) saat malam penghantaran ongkos nikah yang diunggah oleh keluarganya melalui akun facebook (Dok : karno/borero.id)

BORERO.ID SANANA–Seorang lelaki berinsial BSU membuat gempar satu keluarga dalam acara proses perkawinan di Kabupaten Kepulauan Sula. BSU diduga melakukan penipuan lantaran ongkos perkawinan di antarkan ke keluarga calon mempelai wanita berisikan hanya tisu.

Tindakan BSU yang diketahui berprofesi sebagai Aparat Sipil Negara (ASN) di Dinas Perhubungan Kepulauan Sula ini dianggap mempermainkan keluarga calon mempelai wanita. Padahal kesiapan keluarga calon mempelai wanita untuk menyambut keluarga BSU pada malam hantaran ongkos nikah atau antar belanja itu segalanya telah disiapkan.

” Kami siapkan tenda 10 unit sudah terpasang, belum lagi kue-kue beserta bahan-bahan lainya untuk persiapan pernikahan nantinya,” kata kakak kandung calon mempelai wanita berinisial KS kepada sejumlah awak media,  Kamis (25/5/2023) malam.

KS menceritakan awalnya masuk minta atau proses meminang dari pihak keluarga perempuan meminta uang nikah (panai) senilai  60 juta. KS kemudian menyuruh adik perempuannya itu kembali menyanyakan kepada calon suaminya (BSU), apakah uang panai 60 juta itu dapat disanggupi atau tidak.  ” Lalu calon suaminya bilang sanggup dan harus menikah di bulan lima ini,” ujarnya.

Pada malam kejadian penghantaran ongkos nikah itu, lanjut KS, BSU didampingi saudara perempuan dan temannya sesama pegawai di Dinas Perhubungan. ” Mereka antar belanja di rabu malam atau malam kamis, semua persiapan kami sudah siapkan. Ternyata saat kami membuka, amplopnya berisi tisu. Ada dua amplop, semua berisi tisu. Yang bawa baki, saudara perempuan BSU inisial HU,” ungkpanya.

Atas kejadian itu, KS pun menegaskan bahwa pihak keluarganya tidak akan melanjutkan proses pernikahan antara adiknya bersama BSU. ” Kami tidak akan melanjutkan pernikahan Bambang dengan adik kami, kami akan proses ke pihak penegak hukum karena ini penipuan,” kata KS.

Sekedar informasi, masalah tersebut sudah dilaporkan ke Polres Kepulauan Sula. Namun sampai berita ini dipublis, pihak Polres belum berhasil dikonfirmasi untuk memberikan keterangan. (Ano)