BORERO.ID HALBAR– Pengurus Kerukunan Keluarga Suku Gamkonora (KKSG) Provinsi Maluku Utara (Malut) resmi dilantik oleh Faris Abdulbar selaku ketua KKSG. Prosesi pelantikan dengan tujuan memperkuat ikatan persaudaraan keluarga besar suku Gamkonora sekaligus dirangkaikan rapat kerja pengurus ini berlangsung di Kecamatan Ibu, Kabupaten Halamahera Barat, Kamis (30/11/2023).
Dalam kesempatan itu, Faris menyampaikan pengurus KKSG tingkat Provinsi ini pertama kali dengan harapan bisa dijadikan sebagai wadah pemikiran yang konstruktif untuk kemajuan suku Gamkonora. Menurutnya, saat ini ada tiga isu besar mengancam suku gamkonora. Pertama isu kemajuan teknologi dan komunikasi, kemajuan teknologi informasi secara digital disamping memiliki dampak positif kecakapan dalam berkomunikasi, kemudahan dalam memperoleh pekerjaan namun memiliki juga dampak negatif, berupa melumpuhkan individualisme, hoax, dan sikap anti sosial,yakni kemarahan.
” Oleh karena itu, KKSG harus menjadi garda terdepan mengambil peran dalam menjawab tantangan tantangan di maksud,” katanya.
Ketua KKSG ini juga menyatakan terkait susunan pengurusan KKSG yang terdapat salah satu bidang keagamaan. Mungkin kehadiran bidang ini dapat mengurangi atau mencegah dengan cara melakukan kegiatan keagamaan seperti menghidupkan kembali tempat-tempat pengajian untuk anak-anak kita. Hal inilah akan menjadi prioritas KKSG kedepan khususnya KKSG Provinsi Maluku Utara.
“Yang kedua menurut saya adalah isu punahnya bahasa Gamkonora, dalam beberapa kesempatan media cetak maupun media on-line, sempat terdengar bahwa ada beberapa bahasa di Maluku Utar terancam punah, salah satunya adalah bahasa gamkonora, menurut para ahli etnis atau suku merupakan satu kesatuan sosial yang dapat dibedakan dengan kesatuan lain berdasarkan akar dan kebudayaan, salah satunya adalah bangsa,”cetus Faris.
Pertanyaannya kemudian kalau bahasa gamkonora punah, atau hilang karena penuturnya sudah tidak banyak lagi sesuai dengan kriteria, bahasa itu ada atau tidak, akankah suku gamkonora itu ada, jawaban saya adalah tidak, oleh karena itu KKSG harus sadar dan menjadi garda terdepan dalam mengatasi masalah tersebut, melalui bidang pendidikan.
Pada kesempatan itu juga, pihaknya memohon kepada Bupati agar bahasa Gamkonora dimasukkan sebagai muatan lokal dalam kurikulum SD maupun SMP di wilayah zajirah Gamkonoraibu selatan dan di ibu. Kita punya empat desa yang kiranya masing-masing desa bisa memiliki muatan lokal berupa bahasa gamkonora itu sangat positif untuk kemajuan gamkonora kedepan. Sebab, ini ancaman serius yang tidak main-main, ancaman hilangnya bahasa berarti hilangnya suku itu akan tercatat menjadi pelajaran penting bagi kita.
“Isu yang ketiga merupakan isu wabah bencana non alam berupa wabah penyakit , Indonesia dan Halbar khususnya isu stunting merupakan isu nasional juga merupakan isu gamkonora khususnya, oleh karena itu stunting merupakan penyakit yg ditandai dengan kurangnya tinggi badan pada anak ,kurang gizi itu perlu adanya peningkatan gizi dan infrastruktur , sehingga saya bermohon kepada pak bupati agar di tahun2 mendatang dapat menghadirkan Air bersih untuk wilayah gamkonora dan ibu sehingga masalah ini bisa di selesaikan,”tandasnya.
Sementara Bupati Halbar James Uang menyampaikan selamat kepada keluarga besar suku gamkonora. Bupati berharap tugas ini dijalankan dengan baik demi kepentingan organisasi dan masyarakat, suku gamkonora khususnya, tidak lupa suku wayoli yang telah hadir, kita ini manusia yan diciptakan untuk saling membutuhkan. Oleh karena itu, dirinya memberikan apresiasi setinggi tingginya, ternyata orang gamkonora ini SDM nya luarbiasa ada yang magister ada yang sarjana perlu diapresiasi.
“Saya kira ini potensi besar untuk masyarakat suku gamkonora agar kedepan lebih baik. Harus solid dan jangan bercerai berai. Hari ini kepala dinas PU sekaligus ketua KKSG ini saya punya adik, dia putra daerah yang cukup luar biasa semoga kedepan bisa mengemban tugas dengan baik,”pungkas Bupati Halbar. (Iin)