BORERO.ID TERNATE— Program pendanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (PPKT) atau DAK integrasi 2023 dapat terwujud dengan baik. Asalkan koloborasi stekholder khususnya keterlibatan atau peran masyarakat menjadi kunci utama.
Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) saat ini di Kelurahan Kasturian, Kecamatan Ternate Utara, dijadikan bagian dari program itu lebih berkelanjutan. Seperti sebelumnya dilakukan di Kelurahan Jambula menjadi pilot project DAK integrasi hingga diberi awards dari Kementerian PUPR beberapa waktu lalu. Ini karena koloborasi terutama keterlibatan masyarakat terhimpun dalam Lembaga Kerja Masyarakat (LKM). Masyarakat mempunyai peran penting pasca konstruksi untuk mengelola program ini dengan cacatan perlu dilakukan pembinaan secara baik.
Harapan itu, sebanyak 79 unit rumah di Kelurahan Kasturian masuk dalam program DAK integrasi menggunakan dana shering DAK dan DAU 2023. Total anggaranya sebesar 19 miliar sekian. Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman, bahkan melakukan pelatakan batu pertama sebagai penanda program tersebut dimulai. Sesuai tahun anggran, program ini selesai pada Desember 2023. “ Peletakan batu pertama dari Wali Kota Ternate terkait program DAK PPKT tahun 2023 atau DAK integrasi di Kelurahan Kasturian beberapa waktu lalu sudah dilakukan,” kata Kepala Dinas Perkimtan Kota Ternate, Muhammad Syafei, Rabu 5 Juli 2023.
Dinamai DAK integrasi, bukan hanya Disperkimtan tetapi ada juga sektor lain yang masuk atau Dinas seperti Dinas PUPR Kota Ternate terkait pekerjaan air bersih dan sanitasi sebagai bentuk kolaborasi. Meski demikian, kata Syafei, pembinaan masyarakat menjadi inti program pasca kunstruksi terkait pengelolaan sarana. “Apa yang disampaikan Wali Kota saat memberi sambutan waktu itu perlu didukung bahwa hal terpenting adalah keterlibatan masyarakat” ucapnya.
Menurut Syafei, masayarakat merupakan bagian terpenting diantara beberapa stekholder di dalam program khususnya penanganan kumuh, karena masyarakat mengalami langsung di lapangan. Sebab beberapa waktu lalu Pemerintah Kota Ternate mendapat penghargaan dari Kotaku awards. Penghargaan ini didapat atas program keberlanjutan seperti lokasi di Jambula .
Sampai detik ini kelembagaan masyarakat Jambula mengelola sarana masih berajalan. Hal inilah menjadi point penting sehingga penghargaan dari 21 Kota diberikan awards termasuk Kota Ternate. “ Nah saya berharap dititik penanganan kumuh harus seperti itu untuk dilakukan pembinaan seperti di makasar timur, di kasturian, serta tahun depan di salero. Bisa dibayangkan satu titik saja (jambula) dapat penghargaan,” ujarnya.
Meskipun program kotaku telah selasai Juni 2023 kemarin, namun pemerintah daerah diminta tetap melanjutkan program kumuh dengan kunci butuh kolaborasi. “ Paling penting adalah peran masyarakat dan itu terbukti atas pengharagan karena ada keterlibatan masyarakat,” kata Syafei.
Ia menambahkan, sebanyak 79 unit rumah di Kelurahan Kasturian itu selain sarana dibangun namun juga diberikan bantuan pembuatan sertifikat secara gratis. Begitu pula soal pembinaan soal pengelolaan sampah agar masyarakat dikemudian hari mengelola sendiri. “ Jaga rumah-rumah jangan dibuat kumuh lagi pasca kontruski. Ini yang menjadi point penting untuk keberlanjutan program DAK integrasi. Maka peran LKM ada Lurah, RT/RW serta masyarakat sangat berperan disitu,” tandas Muhamma Syafei. (Red)