
BORERO.ID TERNATE–Proyek pembangunan anjungan pusat wisata kuliner di Kelurahan Makassar Timur, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, tidak lama lagi difungsikan atau beroperasi. Proyek senilai puluhan miliaran ini dikerjakan Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah (BPPW) Maluku Utara. Sesuai kalender pekerjaanya berakhir sampai 30 Juni 2023, selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Kota Ternate dan dilakukan peresmian.
Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman melalui Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Muhammad Syafei mengaku, pekerjaan proyek tersebut pihak BPPW Malut lebih awal menyelasaikan ketimbang waktu telah ditentukan, 30 Juni. Progres pekerjaan semuanya hampir telah rampung, dan selanjutnya dilakukan penyerahaan aset kepada Pemerintah Kota Ternate. ” Sudah ada koordinasi dengan pemerintah kota terkait penyerahan aset itu dengan harapan secepatnya dimanfaatkan,” kata Syafei, Selasa (6/6 2023).
Rencana penyerahan aset untuk secapatnya dimanfaatkan itu maka Disperkimtan Kota Ternate beberapa hari kedapan melakukan rapat bersama dengan pihak ketiga untuk memberi kesempatan mempresentasikan menejmen pengelolaan pusat kuliner meskipun keputusan akhir ada di Wali Kota Ternate. ” Kami juga pernah bahas dengan UPTD Disprindag untuk pengelolaan, namun dibuka ruang juga kepada pihak ketiga. Nanti kita lihat plus minusnya,” tuturunya.
Baca juga : Antisipasi Pedagang Tempati Anjungan Kampung Makasar
Menurut Syafei, sekarang ini terpikirkan adalah sarana itu dapat berfungsi sebagimana diharapkan. Sebab, sarana itu menjadi pusat aicon kuliner yang dapat dibanggakan warga Kota Ternate. ” Karena kata icon itu tidak terlihat kumuh, berantakan sampah sembarangan disitu dan harus dikelola secara baik sehingga nanti menjadi aicon kebanggan. Untuk itu, diusahakan pertuntuhkan pengelolaanya secara tepat. Nanti diputuskan pak wali kota siapa yang tepat mengelola, tapi opsi pihak ketiga juga terbuka,” ucapnya.
Syafei menambahkan soal peresmian pusat kuliner di Kelurahan Makassar Timur itu sudah dikordinasikan ke Wali Kota Ternate, apakah sekalian penyerahan aset dari pihak Balai ataukah dipasah. Karena menurut dia, penyerahan aset dan peresmian adalah kedua hal berbeda namun bisa digabungkan atau dilakukan bersamaan. ” Penyerahan aset atau persemian dengan tersisah waktu ini karena pekerjaannya sudah mancapai hampir 100 persen. Sisannya tinggal pengadaan dan finishing-finishing termasuk pembongkaran pagar seng,” kata Syafei. (Red)