Tarian Laka Baka Hingga Gambus Sula Siap Warnai Istana Negara RI

BORERO.ID SULA–Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-78  pada  17 Agustus 2023 nanti, sebanyak 25  peserta asal Kabupaten Kepulauan Sula tampil di Istana Negara RI. Mereka akan menampilkan tarian laka baka, ronggeng gala, serta musik gambus khas Kepuluan Sula (Kepsul).

Asisten II Setda Kepsul, Abdi Umagapi, mengatakan sesuai undangan dari Sekretariat Negara RI yang diterimah Pemerintah Daerah langsung melakukan persiapan sekaligus merekrut putra putri terbaik untuk diseleksi dari penari hingga pemain musik. Setelah didapat pesertanya,kemudian berlanjut dengan latihan. ” Mereka disiapkan untuk  tampil di istana negera untuk memainkan tarian laka baka, ronggeng gala, serta musik gambus Sula,” kata dia kepada jurnalis borero.id, Sabtu (5/8/2023).

Abdi menambahkan, jumlah peserta yang tampil di Istana Negara nanti sebanyak 25 orang. Saat ini persiapan dilakukan sudah mencapai 95 persen, baik dari kesiapan pesertanya, pakaian dan alat musik tradisional. “Persiapan sudah 95% tinggal berangkat dan tampil di Istana Negara,” tambah dia.

Salah satu siswa SMK Negeri 7 Kepsul, Fadlun Amirullah Umasugi, mengaku terpilih sebagai pemain musik saat mengekuti seleksi. Fadlun yang aktif di sanggar seni budaya ini sempat ragu mengekuti seleksi di bidang musik. ” Waktu seleksi sempat ragu karena saingan di kota itu banyak, dan harapan untuk terpilih sangat tipis,” kata dia.

” Tapi setelah pengunguman saya dinyatakan lulus. Untuk itu, semoga saya dan teman-teman penari dan pemain musik selalu semangat dan terus berlatih, agar tampil di istana negara nanti dapat membawa nama baik kepulauan sula,” kata Fadlun.

Senada dengan penari atas nama Thessalonika N.S Ham (20), alumni SMA Negeri 1 Sanana perwakilan sanggar Bau Bisa Sua, Kepulauan Sula. Thessalonika merasa bangga dirinya terpilih mewakili daerah Kepulauan Sula. Putri kelahiran Manado ini tumbuh dan besar didukung oleh kedua orang tuanya untuk belajar dan latihan Seni dan Budaya Sula sejak kecil hingga aktif sebagai penari ronggeng gala serta kambus Kepulauan Sula.

Thessa sapaan akrab itu menceritakan, sebelumnya dirinya bersama sejumlah penari utusan sejumlah sanggar untuk mengikuti seleksi. Awal seleksi banyak teman-teman termasuk dirinya juga tidak lulus, setelah seleksi tahap berikutnya baru dinyatakan lulus.  ” Selanjutnya kami dilatih oleh senior maupun sesupu yang berpengalaman agar kita kompak agar bisa tampil di Istana Negara dengan sempurna dan bisa membanggakan masyarakat kepulauan sula,” kata dia.

Thessa juga mengajak seluruh putra putri pecinta seni budaya sula khususnya sanggar penari dan pemain musik agar tetap semangat dan terus berlatih agar dapat membanggakan keluarga maupun daerah kepulauan sula.

Semnatara itu, Mustafa Makean (49), asal Desa Kawata, Kecamatan Mangoli Utara Timur ini terpilih sebagai pemain musik (Suling Bambu) serta pemain musik gambus di Istana Negara. Ayah 4 orang anak itu berjuang hingga lulus seleksi sebagai pemain musik itu melewati beberapa tantangan, bahkan dirinya di undang bukan ikut seleksi tapi datang di sanana menghadiri acara aqikah di Desa Fukweu.

“Iya beta (saya) di undang pada acara Aqikah di desa fukweu, jadi alat Suling Bambu dan Gambus di bawah ke sanana, pasca acara itu,  beta di ajak untuk menghadiri seleksi musik tradisional di Istana daerah kepsul, setelah ikut seleksi beta juga terpilih sebagai pemain musik untuk tampil di Istana Negara pada 17 Agustus 2023 mendatang,” ceritanya.

Mustafa mengatakan,  ia pernah menjabat anggota BPD Desa Kawata selama 9 tahun, di masa itu ia mempunyai harapan untuk berangkat kegiatan di jakarta, namun hingga selesai masa jabatan harapan itu belum terealisasi. Tapi kali ini  ia terpilih sebagai pemain musik pada tiga tarian yakni Laka Baka, Ronggeng Gala, dan Gambus Sula.

“Rasa bangga dan terharu karena di umur 49 Tahun belum pernah ke Jakarta, tapi pemerintah daerah percayakan beta (saya) untuk memainkan alat musik di Istana Negara akan menjadi kebanggaan buat beta dan keluarga serta orang tua, dan leluhur yang mewarisi alat musik Suling Bambu dan Gambus kepada beta,” kata Mustafa. (*)

Penulis : Karno Pora

Editor : Sandin Ar

\

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *