Selama Nataru, Lima Kejadian Berbahaya Ditangani Basarnas Ternate

Peta kejadian siaga SAR khusus selama nataru/kepala basarnas ternate saat memimpin ucapara penutupan siaga SAR khusus (dok : istimewa)

BORERO.ID TERNATE– Pelaksanaan siaga SAR khusus Natal 2022 dan Tahun baru 2023 (Nataru) yang dilakukan Basarnas resmi ditutup, Rabu 4 Januari 2023.  Hal ini ditandai dengan apel penutupan siaga SAR Khusus Nataru  yang dipimpin langsung Kepala Basarnas Ternate, Fathur Rahman.

Diketahui, siaga SAR khusus Nataru ini digelar sejak 18 Desember 2022 hingga 4 Januari 2023.  Adapun lima kejadian yang ditangani Basarna Ternate seperti musibah orang tenggelam, orang hanyut terbawa gelombang laut, maupun musibah kapal mati mesin ketika diterjang badai laut.

Fathur mengatakan, selama pelaksanaan siaga SAR khusus Nataru telah berjalan dengan baik. Bahkan seluruh personil dalam keadaan sehat hingga penutupan hari ini. Pelaksanaan siaga SAR khusus Nataru ini juga tidak terlepas koordinasi dengan instansi potensi SAR yang berada di wilayah kerja Kantor secara bersama sama telah melaksanakan siaga SAR khusus.

“Baik itu di Pelabuhan maupun bandara serta obyek wisata lainnya telah dilaksanakan sinergi yang baik. Seperti bersama memantau penumpang yang datang dan berangkat baik di posko bandara maupun di pelabuhan. Begitu juga dengan personil yang berada di Pos SAR Tobelo, Unit Siaga SAR Bacan, Morotai, dan di Pulau Sanana,” kata Fajar memberi amanat upacara penutupan di halaman kantor Basarnas Ternate.

Menurutnya, dalam pelaksanaan siaga SAR khusus itu Basarnas Ternate mendapat lima kejadian musibah maupun kondisi membahayakan jiwa manusia, namun semua itu dapat ditangani dengan baik.

Fathur menjelaskan, lima kejadian musibah ini diantaranya kapal fery mengalami mati mesin di perairan Sofifi.  Kemudian kejadian membahayakan jiwa manusia satu orang tenggelam di pantai Dorpedu Kota Ternate.  Begitupula kejadian satu orang tenggelam saat memanah ikan di Pulau Meti Kabupaten Halmahera Utara, serta tiga orang hanyut dengan Longboat di perairan Desa Tobalai, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, dan satu orang hanyut saat melaut di perairan Desa Waigai, Kepuluan Sula.

“Walaupun siaga SAR khusus telah selesai namun kita tetap kesiapsiagaan. Baik itu kesiapan personil  karena musibah maupun bencana sewaktu-waktu dapat terjadi,” kata Fathur Rahman. (Red)