BORERO SPORT– Bentuk keseriusan dari Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Tinju Indonesia (Pertina) Maluku Utara, Nasri Abubakar, untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, rupanya tak main-main. Sebab, Nasri menargetkan enam atlet tinju yang lolos ke PON mewakili Provinsi Maluku Utara (Malut) harus naik pedium alias juara meraih medali PON Aceh-Semut.
Karena itulah, semangat dan keseriusan Nasri Abubakar untuk mematangkan 6 atlet itu dengan berbagai cara meski belum mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Malut, padahal PON Aceh-Semut tinggal sebulan lebih yakni digelar pada 8-20 September 2024. Ini menjadi tantangan.
Kendati, Nasri yang juga calon Wakil Wali Kota Ternate ini tak menyerutkan spiritnya. Targetnya harus dicapai demi mengharumkan nama daerah Provinsi Malut sehingga memboyong atlet-atletnya harus Tryout ke luar daerah dan menggelar Training Center (TC) secara mendiri.
Terkini, Nasri mengirimkan enam atlet tinju untuk TC di luar negeri dengan menggunakan anggaran pribadi. Yakni di dua negara ASEAN, Malaysia dan Thailand. Enam atlet tinju itu adalah M. Aimar R. Kopong, M. Reza Midun, Stevani Malaor, Perneel Tahumil, Gianlugi Kalaipupin, dan Jurian Maulana.
Para atlet tinju didampingi official pelatih dijadwalkan berangkat dari Jakarta menuju Kuala Lumpur, Malaysia pada Rabu, 31 Juli 2024 hari ini. Di Kuala Lumpur, mereka akan menjalani TC selama 10 hari dan melakukan uji coba melawan atlet Tim Nasional Malaysia.
Setelah itu, tim tinju di bawah komando Nasri Abubakar, akan bertolak ke Bangkok Thailand, untuk melanjutkan pemusatan latihan selama 20 hari. “Di Thailand, kami akan TC hingga tiga hari sebelum pembukaan PON 2024. Jadi, para atlet tidak akan ikut pelepasan di Kota Ternate, melainkan langsung menuju Medan,” ujar Nasri Abubakar.
Nasri menjelaskan dirinya telah mempersiapkan atlet sejak usai Pra PON dengan total waktu persiapan mencapai delapan bulan. Persiapan ini diawali dengan TC di Pelatda Tinju di Tanah Tinggi Ternate dan beberapa kali try out di luar daerah.”Saat ini atlet kami sudah TC di Sasana Gulungan, Jakarta Selatan, selama sebulan. Besok kami berangkat TC di luar negeri,” terangnya.
Selama TC di Malaysia, tim dijadwalkan untuk melakukan empat kali uji coba melawan atlet nasional Malaysia. Nasri menekankan bahwa langkah menjalani TC di luar negeri hingga tiga hari sebelum PON bertujuan agar kondisi para atlet tetap prima.”Supaya kondisi atlet tetap prima. Setelah itu ke Medan, ada waktu tiga hari untuk penyesuaian,” ucapnya.
Nasri menyatakan Pertina Malut menargetkan seluruh atlet yang berlaga di PON dapat meraih medali. “Targetnya semua meraih medali. Mau emas, perak, atau perunggu, harus medali. Dan harus dua medali emas,” ujarnya dengan penuh optimisme.
Namun, Nasri mengungkapkan bahwa persiapan PON tahun ini belum mendapat perhatian serius, terutama dalam hal anggaran dari Pemprov Malut. Hingga menjelang keberangkatan, tidak ada anggaran yang diberikan Pemprov Malut melalui KONI.
Nasri menyebut selama TC, bahkan hingga ke luar negeri, dirinya harus membiayai secara mandiri dengan menggunakan dana pribadi. Langkah ini diambil untuk memastikan para atlet dapat fokus berlatih tanpa kekurangan apapun.
“Ini memang sudah menjadi risiko bagi seorang ketua cabang olahraga. Kita harus berani mengambil keputusan demi mendukung performa para atlet. Mereka sudah fokus berlatih. Jangan kita kecewakan mereka,” jelasnya.
Untuk itu, Nasri berharap Pemprov Malut segera merealisasikan anggaran PON ke KONI agar kebutuhan atlet dan keberangkatan kontingen Maluku Utara dapat diatasi. (*)