Jangan Beropini Soal Muswil Pemuda Muhammadiyah Malut

Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Maluku Utara, Faujan A. Pinang || Foto : Istimewa

BORERO.ID TERNATE – Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Maluku Utara (Malut), Faujan A. Pinang mengimbau kepada seluruh kader pemuda di daerah agar jangan membuat opini liar soal Musyawarah Wilayah (Muswil).

Menurut Faujan, berdasarkan hasil rapat pimpinan wilayah beberapa bulan lalu, Muswil dilaksanakan pada akhir Oktober 2023. Tapi berdasarkan hasil koordinasi dengan pimpinan pusat, Muswil Maluku Utara masuk tahap III yakni awal tahun depan.

“Jadi sebenarnya Muswil itu sudah dilaksanakan akhir Oktober lalu, tapi karena ada satu dan lain hal sehingga direncanakan kembali pada bulan ini, tapi belum ada rapat pimpinan untuk memutuskan tanggal Muswil bulan ini. Namun ketika saya berkoordinasi dengan PP minggu kemarin, PP menyampaikan Muswil Malut dilaksanakan pada awal tahun depan atau tahap III,” jelas Faujan kepada media ini, Jumat (3/11/2023) malam.

Untuk itu, Faujan mengimbau kepada semua kader pemuda di Maluku Utara agar tidak beropini soal Muswil, tapi kalau beropini soal calon ketua dipersilahkan karena itu hak bagi semua kader untuk mencalonkan diri selama memenuhi syarat.

“Silahkan kepada kader-kader yang memenuhi syarat untuk melakukan konsolidasi. Tapi jangan sampai berlebihan yang menyebabkan silaturahmi dan hubungan sesama kader bisa retak. Inilah yang harus dipegang oleh semua kader,” tegas Faujan yang juga Ketua PP Pemuda Muhammadiyah ini.

Kata Faujan, pelaksanaan Muswil yang masuk tahap III itu khususnya pelaksanaan Muswil periode sebelumnya dilakukan pada tahun 2019 dan 2020, dan itu rata-rata di wilayah timur Indonesia. “Maluku Utara itu Muswil tahun 2019 akhir dan pelantikan di awal tahun 2020, tapi SK itu periode 2018-2022 karena diseragamkan dengan PP dan PWPM serta PDPM seluruh Indonesia,” katanya.

Sementara untuk SK perpanjang kepengurusan, Faujan menyampaikan, sudah diperpanjang oleh PP pada saat waktu Muktamar dimundurkan, sehingga tidak ada masalah dengan SK. Sebab di SK perpanjangan itu tidak disebutkan batas periode atau tahun berapa, tapi hanya disebutkan hingga terlaksananya Muswil. “Itu artinya, periodesasi berakhir hingga terlaksananya Muswil atau terpilihnya kepengurusan baru,” pungkas Faujan.

Baca juga : Alfajri Didorong Calon Ketua Pemuda Muhammadiyah Malut

Untuk itu, para ketua PDPM tetap fokus melaksanakan program dan kegiatan, bukan bahas dan diskusi soal Muswil, katena Muswil itu program wilayah. Sementara bagi PDPM yang periodesasisnya telah selesai, segera lakukan Musda.

“Saya imbau para ketua PDPM fokus kerjakan program kerja dan melaksankan Mucab bagi PCPM dan pembentukan PCPM yang belum terbentuk. Jika tidak, Muswil tidak ada peserta dari PCPM. Terutama PDPM Halsel, jangan hanya melaksanakan program Musda dan pelantikan” pungkasnya. (*)

\

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *