BORERO.ID TERNATE–Bawaslu RI merilis Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2024. Dalam rilis IKP itu, Provinsi Maluku Utara (Malut) masuk urutan ketiga dengan tingkat kerawanan tertinggi dan menempati skor 84,86 persen, setelah DKI dan Sulawesi Utara.
IKP tersebut perlu diantisipasi sedini mungkin. Sebab, momentum Pemilu dan Pilkada di wilayah Malut sering kali memicu gangguan keamanan dan ketertiban mayarakat, bahkan berujung pada konfilik sosial. Komitmen Polri, menjaga penyelenggaraan pemilu 2024 harus berjalan aman, lancar, dan damai. Untuk itu, diperlukan langkah antisipasi atau kesiapan secara matang terkait potensi kerawanan Pemilu 2024 seperti digambarkan dalam simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota).
Silumasi Sispamkota dalam Operasi Kepolisian Terpusat Mantap Brata Kie Raha digelar Polda Maluku Utara ini melibatkan kurang lebih 800 personil berlangsung di halaman Hotel Sahid Bella Ternate, Rabu (11/10/2023). ” Tujuannya untuk mempersiapkan personel dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi dalam pengamanan pemilu 2024,” kata Kapolda Malut, Irjen Pol. Midi Siswoko.
Pemilu tahun 2024 memiliki kompleksitas dan karakteristik unik, karena untuk pertama kalinya, pemilu dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) diadakan serentak pada tahun yang sama. Dari perspektif kamtibmas, peningkatan intensitas kegiatan politik ini dapat menciptakan potensi kerawanan, yang dapat mengganggu persatuan dan memicu penyebaran hoaks serta ujaran kebencian yang berpotensi menimbulkan konflik sosial.
“Hal ini dilihat dari Bawaslu RI meluncurkan Indeks Kerawanan Pemilu 2024 pada 22 Desember 2022 di mana Provinsi Malut termasuk dalam kategori rawan tinggi dengan skor 84,86.” ujarnya.
Kapolda Malut menekankan bahwa komitmen Polri untuk menjaga penyelenggaraan pemilu tahun 2024 agar berjalan dengan aman, lancar, dan damai. Potensi kerawanan telah diidentifikasi dan akan ditangani secara profesional dan berkelanjutan. “Keberhasilan dalam pengamanan pemilu tahun 2019 dan Pilkada serentak tahun 2018 menjadi referensi penting dalam pengamanan pemilu tahun 2024 mendatang,”ungkapnya.
” Semua peserta simulasi Sispamkota untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan, serta koordinasi antar fungsi agar tugas yang diemban dapat dilaksanakan secara profesional, proporsional, modern, dan terpercaya,” sambung Kapolda Malut.
Kabidhumas Polda Malut, Kombes Pol. Michael Irwan Thamsil, menambahkan Sispamkota diikuti 800 personil Polda Malut dan Polres ternate dengan memperagakan delapan skenario simulasi. Diantaranya, patroli untuk menciptakan kondisi harkamtibmas, pengawalan capres dan cawapres, tahap kampanye, pengawalan pendistribusian logistic dan tahap pemungutan suara.
“ Kemudian pengawalan hasil pemungutan suara, penanganan pasca pemungutan hasil sidang pleno KPU, serta penanganan aksi unjuk rasa dan penyanderaan ketua KPU beserta rombongan. Semua ini merupakan upaya konkret untuk memastikan kelancaran dan keamanan Pemilu tahun 2024,” kata Michael. (*)