BORERO.ID TERNATE – Sebagai pilar demokrasi, keberadaan media massa memiliki peran penting untuk menginformasikan kepada khalayak. Peran media bahkan menjadi rujukan dari publik ke figur-figur tertentu dalam momentum Politik. Apalagi jelang kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, peran media sangat dibutuhkan.
Ketua Desk Pilkada PKB Maluku Utara (Malut), Abdul Malik Sillia menyatakan, posisi media dalam momentum Pilkada kali ini sangat penting dan punya kekuatan yang dapat dijadikan rujukan atau ukuran. Malik menduga orang-orang Bakal Calon Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, jika punya kedekatan dengan media sangat diuntungkan di Pilkada saat ini.
“Yah, kalau ada bakal calon punya kedekatan dengan media atau wartawan itu diistimewakan. Tapi saya kira, selaku tim penjaringan tidak berkompeten bicara soal itu. Akan tetapi selaku kader partai, saya menduga-duga kalau orang memiliki kedekatan dengan media bakalan menang di Pilkada baik di Provinsi dan Kabupaten/kota,” katanya
Yang pasti lanjut Malik, untuk mendeskripsikan kekuatan seseorang (kandidat) itu salah satunya dengan kedekatan dengan media. Pernyatan ini disampaikan secara tegas, karena Malik menilai media merupakan pilar demokrasi. “Siapapun berada disitu, punya ruang dan kans untuk menang,” tegasnya seraya berujar bagi kompetitor merasa memiliki kedekatan dengan media kemungkinan dijadikan rujukan PKB Malut.
Tak Ada Klaim Penjaringan Balon Gubernur
Hingga, Selasa (23/4) hari ini, tim penjaringan Bakal Calon (Balon) Gubernur dan Wakil Gubernur dari Desk Pilkada PKB Malut sudah lima orang yang mendaftar. Diantaranya, Ahmad Hidayat Mus, Aliong Mus, Benny Laos, Capten Ali Ibrahim dan Taufik Madjid. Penjaringan PKB dibuka sejak tanggal 19 sampai 30 April 2024.
Partai besutan Muhaimin Iskandar ini sangat terbuka dan tidak menutup diri bagi siapa saja yang berkeinginan mendaftar. “Kami mau tegaskan sekaligus klarifikasi disini, kalau diluar sana ada klaim-klaim bahwa PKB punya si A atau si B maka itu hanya klaim sepihak dalam wacana politik saat ini. Dan itu kami anggap biasa saja. Prinsipnya, seluruh putera dan puteri Malut memiliki hak yang sama,” kata Malik.
Baca juga : Langkah Sultan Tidore Menuju Calon Gubernur Semakin Nyata
Sekretaris DPW PKB Malut itu menegaskan, pihaknya tidak mengistimewakan setiap Balon yang mendaftar sebagai papan satu Gubernur Malut. Kendati PKB memiliki variabel untuk mengukur kekuatan baik itu popularitas maupun elektabilitas melalui hasil survei.
“Kami juga punya variabel mengukur, apakah itu ukurannya kuantitatif ataukah kualitatif itu pada tahapan berikut” bebernya.
Namun demikian, politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu menginginkan seluruh Bacagub tetap berkompetisi dengan fair.
“Kami meminta tahapan penjaringan dari Provinsi, Kabupaten/kota, hingga ke DPP nanti mohon dihargai. Kalau tidak, maka akan berujung tidak baik dalam ranah komunikasi politik atau istilahnya noise ada gangguan komunikasi,” tandasnya. (*)