Plh Wali Kota Ternate Luruskan Honor Petugas Hingga Sparepart Armada Sampah

Armada sampah yang diparkir di land mark depan kantor Wali Kota Ternate/Plh Wali Kota Rizal Marsaoly

BORERO.ID TERNATE – Kedatangan puluhan petugas pengangkut sampah ke Kantor Wali Kota Ternate pada Senin (5/8/2024), terkait keluhan tunggakan pembayaran honor, BPJS Ketenagakerjaan, dan perbaikan sparepart armada sampah, membuat Plh Wali Kota Rizal Marsaoly angkat bicara. Rizal meleruskan persoalan ini hanya mis informasi atau kesalahpahaman di kalangan petugas pengangkut sampah di Kecamatan Ternate Tengah.

“Setelah kita telusuri dan memeriksa satu per satu dalam pertemuan bersama puluhan petugas tadi, yang dihadiri Camat Ternate Tengah, Kasubag Keuangan, dan para lurah, ternyata hanya miskomunikasi. Pembayaran honor itu sebenarnya sudah terbayarkan,” kata Rizal kepada sejumlah wartawan.

Ia menjelaskan terkait honor pada bulan Mei yang belum terbayarkan itu, setelah dilakukan pengecekan hanya ada dua orang belum menerima pembayaran. Namun, bukti pembayaran yang ditandatangani dan diperlihatkan oleh Kasubag Keuangan mengonfirmasi bahwa sebagian besar petugas telah menerima honor mereka.

Rizal, yang juga Sekretaris Daerah Kota Ternate ini menegaskan bahwa masalah seperti ini sebaiknya diselesaikan di tingkat kelurahan, bukan dengan mendatangi dan memarkir armada sampah di depan kantor Wali Kota seolah-olah pemerintah tidak peduli. “Dalam rapat tadi, semua terungkap dan para petugas mengakui serta meminta maaf. Dua orang yang belum terbayar ternyata sebenarnya sudah menerima pembayaran, mungkin mereka lupa,” ujarnya.

Meski begitu, Rizal menganggap kedatangan para petugas pengangkut sampah sebagai bagian dari silaturahmi yang harus diselesaikan secara persuasif. “Saya juga perlu meluruskan informasi ini agar tidak salah dinilai,” jelasnya.

Rizal menambahkan terkait BPJS Ketenagakerjaan, sesuai dengan SK yang diterbitkan Wali Kota M. Tauhid Soleman melalui Disnaker Kota Ternate, terdapat 13 jenis pekerjaan rentan yang perlu mendapat perhatian dari Pemerintah Kota. 13 pekerjaan itu di antaranya petugas pengangkut sampah, ojek, petani, nelayan, hingga tukang sapu jalan. Menurutnya, dana BPJS Ketenagakerjaan ini tidak diberikan secara tunai, melainkan dalam bentuk asuransi yang akan diklaim jika terjadi kecelakaan kerja.

“Para pekerja rentan ini dibiayai Pemkot ternate, dan jika terjadi kecelakaan mereka harus membuat surat laporan ke lurah atau kecamatan untuk diklaim ke BPJS Ketenagakerjaan. Jadi ini bukan diterima secara tunai, melainkan dalam bentuk asuransi,” jelas Rizal.

Foto bersama usai pertemuan dengan petugas pengangkut sampah di Kecamatan Ternate Tengah

Sementara itu, terkait keluhan perbaikan sparepart armada sampah, Rizal menyatakan bahwa itu hanya masalah teknis karena anggarannya tetap ada. “Misalkan ada kerusakan kanvas rem, tidak serta-merta langsung ambil uang cash, tidak seperti itu. Harus gunakan nota. Tapi ini selanjutnya nanti diatur dengan keuangan agar lebih baik, misalkan dipakai per termin supaya ada uang cash untuk mengantisipasi kerusakan darurat,” katanya.

Rizal menegaskan bahwa pertemuan tadi hanya membahas soal honorarium petugas armada sampah, dan semuanya telah terbayarkan sesuai dengan SPJ dari bendahara. ” Jadi yang mencuat dalam pertemuan tadi hanyalah persoalan honorarium petugas armada sampah, dan semuanya telah terbayarkan sesuai dengan SPJ dari bendahara,” tandas Rizal Marsaoly.

Sebelumnya, puluhan petugas pengangkut sampah ini mendatangi kantor Wali Kota Ternate dengan membawa armada viar mereka masing-masing. Mereka memarkir armada di depan Landmark Ternate sebagai bentuk aksi protes terkait keterlambatan pembayaran honor petugas per bulan sebesar 1,5 juta, BPJS Ketenagakerjaan, dan keluhan perbaikan sparepart armada sampah. (*)

\

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *