BORERO.ID HALUT – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara, Aliong Mus dan Sahril Thahir (AM-SAH), semakin berkomitmen dengan visi-misi mereka terutama pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB). Salah satu fokus AM-SAH adalah mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat melalui pemekaran wilayah.
Aliong Mus menyampaikan komitmen tersebut dalam acara syukuran atas terpilihnya Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029. Acara syukuran yang berlangsung di Kecamatan Malifut, Kabupaten Halmahera Utara, Jumat (13/09/2024), dihadiri oleh ribuan warga untuk mendukung pasangan calon gubernur ini.
“DOB menjadi program utama demi percepatan pembangunan di Maluku Utara. Kami langsung akan menyampaikan usulan ini kepada Pak Prabowo dan Gibran begitu mereka resmi dilantik. Ini adalah langkah yang harus kami perjuangkan di Jakarta,” ujar Aliong Mus dengan penuh semangat.
Ia menegaskan bahwa pemekaran wilayah, termasuk Sofifi, Pulau Obi, Kao Raya, Wasile, Galela-Loloda, Kepulauan Mangoli, dan Patani Gebe Kepulauan, menjadi prioritas. Aliong mencontohkan keberhasilan Kabupaten Pulau Taliabu yang dulu hanya kecamatan terbelakang, namun kini menjadi sebuah kabupaten. “Hal serupa akan kami lakukan di wilayah-wilayah lain di Malut,” jelas Aliong.
Selain itu, program Aliong-Sahril lainnya yang tak kalah penting adalah alokasi Rp 100 miliar untuk setiap kabupaten/kota, difokuskan pada pendidikan, kesehatan, pertanian, perikanan, UMKM, serta pembangunan desa.
Pendidikan dan Kesehatan
Di sektor pendidikan dan kesehatan, Aliong-Sahril memiliki komitmen kuat untuk mencetak dokter-dokter muda. Mereka bertekad untuk mengatasi kekurangan tenaga medis di daerah Maluku Utara. Hal ini menjadi masalah klasik yang sudah bertahun-tahun provinsi Maluku Utara dihadapkan dengan problem pendidikan, terutama di bidang kesehatan. ” Jadi kami punya solusi untuk mencetak lebih banyak dokter lokal,” tegas Aliong.
Ia menambahkan bahwa selama menjabat sebagai Bupati Taliabu, setiap tahun ada lima orang dokter yang mendapatkan beasiswa gratis dari pemerintah daerah. Jika terpilih sebagai Gubernur, Aliong menargetkan bisa mengirim setidaknya 20 orang setiap tahun untuk mendapatkan pendidikan kedokteran secara gratis.
“Melalui program ini, kami bisa mencetak ratusan dokter putra-putri Malut yang akan membantu mengatasi kekurangan tenaga medis di provinsi kita. Saya bersama Pak Sahril bertekad kuat untuk menyelesaikan masalah ini,” lanjutnya.
Aliong juga menegaskan jika mereka terpilih, anak-anak cerdas dan berprestasi namun terkendala biaya akan diberikan kesempatan melanjutkan studi ke Fakultas Kedokteran dengan dukungan penuh dari pemerintah provinsi.
“Banyak generasi yang cerdas namun tidak bisa melanjutkan pendidikan karena keterbatasan biaya. Ini menjadi tanggung jawab kami untuk memastikan mereka mendapatkan pendidikan yang layak,” tandas Aliong.
Dengan tekad kuat dan program-program menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, Aliong-Sahril optimis membawa perubahan besar bagi Maluku Utara, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, serta percepatan pembangunan melalui pemekaran wilayah. (*)