Program Kampung Singkong Gagal, Kadistan Beri Penjelasan

Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kepsul, Nurhayati Latuconsina, (Dok : Karno/borero.id)

BORERO.ID SANANA – Program Kampung Singkong yang dicanangkan di Kecamatan Mangoli Tengah dan  Kecamatan Mangoli Timur, Kabupaten Kepuluan Sula (Kepsul) tidak dapat terwujud alias gagal. Anggaran program ini diperuntuhkan mencapai ratusan juta  namun terkendala bibit.

Plt Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Kepsul, Nurhayati Latuconsina, menjelaskan kegagalan program itu karena disebabkan pihak penyedia tidak mampu menyediakan bibit singkong bersertifikat sebagai salah satu syarat teknis.  Ia menceritakan pada waktu injury time pihak penyedia mendatangi dirinya dan menyampaikan belum bisa menyediakan bibit sesuai persyaratan teknis. Untuk itu Nurhayati langsung menghubungi balitkabi Malang tetapi tidak berhasil. ” Saya langsung komunikasi ke kota malang tetapi mereka punya bibit yang sediakan sudah didistribusikan ke kabupaten/kota yang lain,” katanya.

Selain membangun komunikasi ke Malang, Nurhayati juga berkomunikasi ke Dinas Pertanian Propinsi Maluku Utara dan BPSB Maluku Utara namun didapati kendala yang sama terkait sertifikat bibit singkong.  ” Salin itu, saya juga coba komunikasi ke ambon namun didapati kendala yang sama,” bebernya.

Menurut Nurhayati, program kampung singkong itu berlokasi di dua Kecamatan yakni Kecamatan Mangoli Tengah tersebar di Desa Jere, Magoli, dan Waitulia. Sementara di Kecamatan Mangoli Timur hanya di Desa Waitina.  ” Jadi luas wilayah dua kecamatan ini untuk dijadikan program kampung singkong seluar 10 hektar dan dikelola 9 kelompok petani sebagai penerima manfaat,” ujarnya.

” Selanjutnya untuk perhitungan hasil produksi per satu hektare tergantung jarak tanam yang dipakai. Anggaran program kampung singkong senilai 200 juta lebih, dan yang tidak dibelanjakan sebesar  78 juta lebih,”tambah Nurhayati. (Red/Ano)

\

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *