Berulang Kali Demo Masalah RSUD CB Ternate, Gubernur : Kita Sudah Berusaha

Mediasi gubernur maluku utara abdul gani kasuba dengan masa aksi, selasa 23 mei 2023. (Dok : istimewa)

BORERO.ID TERNATE— Sejumlah masa aksi bersama DPD KNPI Provinsi Maluku Utara (Malut) kembali melakukan aksi demonstrasi terkait masalah RSUD Chasan Boesoirie (CB) Ternate, Selasa (23/5/2023).

Aksi tersebut di lingkungan RSUD CB Ternate sebelumnya berapa kali telah digelar sehingga ditanggapi langsung Gubernur Malut, Abdul Gani Kasuba. Gubernur mendatangi masa aksi dan  menyatakan pihaknya sudah berusaha. Menyangkut anggaran, orang namor satu di lingkup Pemprov Malut itu bahkan menegaskan apabila memakan satu rupiah  baik dirinya maupun Sekda mudah-mudahan umur tidak panjang. Untuk itu, Gubernur meminta di hadapan masa aksi jangan mengganggu orang lagi sakit.

Diketahui bahwa beberapa tuntutan masa aksi diantaranya mendesak Gubernur Maluku Utara segera mengeluarkan peraturan Gubernur tentang pencabutan status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD CB Ternate.

Sekertaris DPD KNPI Malut Samir Mahum menilai direktur atau management RSUD CB Ternate tidak mampu mengelola BLUD secara profesional, transparan dan akuntabel. Ketidakmampuan terindaksi adanya dugaan praktek tindak pidana korupsi TTP, pajak, rekening siluman dana talangan serta adanya hutang obat-obatan,alat kesehatan, hutang tambahan penghasilan pegawai/jasa BPJS senilai ratusan miliar rupiah.

Dirinya juga mendesak kepada gubernur Maluku Utara terkait dewan pengurus RSUD CB Ternate, Sekretaris Daerah (Sekda), Kepala Dinas Kesehatan, dan Kepala BKPAD Provinsi beserta Direktur RSUD CB Ternate untuk segara menutaskan hutang obat dan pengadaan lainnya pada 65 vendor perusahaan. Sebab hal ini patut diduga kuat ada hutang ratusan miliyaran yang tidak diselesaikan oleh RSUD CB Ternate hingga saat ini sehingga berdampak pada pelayanan rumah sakit.  ” Selain itu segera tuntaskan TTP (Tambahan penghasilan pegawai) tahun anggaran 2020 sampai dengan 2023, serta hutang jasa BPJS tahun anggaran 2023,” kata dia.

Samir menambahkan, tututan ini segera ditangani karena krisis alkes sudah rusak, ruang operasi sebagian tidak dapat difungsikan, serta pelayanan masyarakat menggunakan BPJS. “Sebagai anak daerah kami harus sampaikan ini ke gubernur, agar gubernur mengetahui langsung apa yang terjadi,”tegasnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Abdul Gani Kasuba turun langsung mendatangi masa aksi dan mengaku pihaknya telah berusaha,. ” Kita semua sudah usaha,dan kalau jabatan-jabatan di nakes ya sudah, tapi kasihan jangan diganggu orang lagi sakit, kita punya orang tua sakit disana (dalam rumah sakit), anak-anak juga punya orang tua sakit kan, saya harap anak-anak serahkan ke Allah supaya orang sakit itu mereka yang bersangkutan ambil orang sakit punya sakit semua,” kata Gubernur penuh harap kepada masa aksi.

” Saya sudah berusaha, panggil inspektorat dng BPK segala macam, kalau torang(kami) baik gubernur maupun sekda kalau makan satu rupiah saja mudah-mudahan umur tara (tidak) panjang, tapi kalian juga jangan berteriak-teriak lagi, jangan ngoni (masa aksi) dapat sakit lagi, tarimakasih banyak,”tambah Gubernur seraya menutup pernyataan kepada masa aksi. (Red/iin)

\

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *