Dinilai Tak Mampu, KONI Malut Tunjuk Sofyan Gantikan Ghifari

Plt ketua Sofyan Bin Taher (Kacamata) saat menggelar conference pers didampingi Sekertaris KONI Faujan A Pinang dan sejumlah pengurus di kantor KONI Ternate

BORERO.ID TERNATE — Pengurus KONI menilai Muhammad Ghifari Bopeng tidak mampu selama setahun lebih memimpin KONI Kota Ternate. Hal ini menimbulkan mosi ketidakpercayaan dari anggota dan pengurus yang berujung diterbitkan Surat Keputusan (SK) dari KONI Provinsi Malut.

SK nomor : 12/KPTS/KONI-MU/IV/2024 tentang pengesahan Personalia Pelaksana Tugas ketua Umum KONI Kota Ternate masa bakti 2024. SK KONI Provinsi ini menunjuk Sofyan Bin Taher selaku Pelaksana Tugas (Plt) untuk menggantikan Ghifari.

Plt Ketua KONI Kota Ternate, Sofyan Bin Taher, kepada sejumlah media mengaku tepatnya pada pukul 03:00 WIT, pihaknya menerima SK Plt dari KONI Provinsi Malut. Ini karena ada beberapa gejolak yang dirangkum sehingga melahirkan mosi ketidakpercayaan kepada ketua KONI sebelumnya.  Menurutnya, selama setahun lebih yang bersangkutan belum mampu menjalankan roda organisasi kemudian dibawah ke dalam rapat yang beberapa kali dilakukan.

“Yang pertama rapat pimpinan harian, kemudian dilanjutkan rapat koordinasi dan kosultasi untuk meminta pendapat kepada cabor selaku anggota KONI. Dalam rapat ini menghasilkan keputusan bersama bahwa persoalan ini ditindaklanjuti dalam bentuk pernyataan bersama atau mosi ketidakpercayaan,” kata Sofyan dalam  conference pers didampingi Sekertaris KONI Faujan A Pinang dan sejumlah pengurus, kamis (25/04/2024).

Sofyan menegaskan, muncul SK plt  tersebut tidak ada kepentingan apapun. Justru keberadaan SK plt ini pihaknya diberikan waktu KONI Provinsi selama 6 bulan untuk melaksanakan Musyawarah Kota Luar Biasa agar KONI tidak mengalami kevakuman sampai akhir periode 2026. Bagi Sofyan menganggap hubungan emosional Gifar dengan pengurus dan cabor cukup baik, hanya saja ada evaluasi perlu dilakukan sehingga mengahsilkan pernyataan mosi tidak percayan tersebut.

Munculnya SK Plt ini didasari AD/ART yang menyatakan ketika ketua itu berhalangan tetap maka ada konsekuensi di dalam menjalan tugas. “Pengangkatan Plt bukan serta merta karena suka atau tidak suka, tapi mekanisme AD/ART dikedepankan. Tidak ada kepentingan apapun, ini murni karena internal organisasi, murni karena perjuangan terhadap dunia olahraga, karena setahun lebih kita belum melihat perkembangan sedikit pun sehingga ini keputusan bersama,’ bebernya.

Sofyan menambahkan beberapa bulan kedepan KONI Kota Ternate akan memfokuskan sejumlah Cabor untuk mengikuti Popda dan PON di Aceh. “Ada sekitar 7 cabor yang atletnya berada di Ternate,  Jadi setelah dapat SK ini kita akan fokus pada penguatan pembinaan atlet-atlet untuk menghadapi Popda dan PON Aceh,” ujarnya.

Sementara, sekertaris KONI Kota Ternate, Faujan A. Pinang mengatakan pemberhentian ketua KONI Ternate tidak ada tendensi apa-apa. Tetapi ini murni muncul dari anggota dan pengurus KONI Kota Ternate. Karena yang bersangkutan dinilai tidak mampu mengelola organisasi. Cabor tidak menginginkan prestasi atlet di Kota Ternate turun stagnan, apalagi tahun ini dihadapkan dengan Popda.

“Popda itu masyarakat tahu Kota Ternate peraih juara umum, begitu juga Porprov, Kota Ternate masih juara umum. Kalau kondisi ini kemudian anggota KONI membiarkan terus menerus berlarut bisa saja factor itu terjadi prestasi itu bisa menurun di Kota Ternate. Tidak ada alasan lain dan tendensi apa-apa, justru kita di pengurus KONI menginginkan hal ini berjalan normal dan tidak berpengaruh pada atlet,’’ tandas Faujan. (*)

 

\

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *