Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Sula Tergolong Tinggi

Foto : Ilustrasi

BORERO.ID SULA Kasus kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Kepulauan Sula, tergolong tinggi dibandingkan 9 Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara.

Data dikatongi melalui situs aplikasi Simfoni-Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kepulauan Sula menyebutkan, mulai dari Januari hingga Oktober 2023 tercatat 20 kasus kekerasan dialami oleh perempuan.

Data tersebut menunjukkan variasi mulai dari kasus pencabulan anak dibawah umur, kasus KDRT dan pelataran anak. “Kalau rekapan sesuai aplikasi simfoni sekitar 20 kasus tahun 2023 ini,” kata Kepala Bidang DP3A, Siti Farida, Kamis (12/10/2023).

Berdasarkan aplikasi Simfoni-KemenPPPA tercatat pada tahun 2022 lalu, angka kasus kekerasan perempuan dengan jumlah total keseluruhan mencapai 53 kasus. Rinciannya adalah 25 kasus untuk orang dewasa,  dan 28 kasus untuk anak anak.  ” Angka ini lebih tertinggi dibandingkan  9 Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara,” ungkap Siti.

Terpisah, Kapolres AKBP Cahyo Widyatmoko mengatakan, Kepulauan Sula rentan terjadi kasus kekerasan perempuan dan pencabulan anak dibawah umur yang disebabkan oleh tingginya masyarakat konsumsi minuman berakahol. “Rata rata, tindakan pencabulan ini  karena pengaruh mengkonsumsi minum keras,” katanya.

pihak kepolisian juga telah berupaya keras melakukan pencegahan agar meredam angka penurunan masyarakat konsumsi minuman keras karena menjadi salah satu fakor penyebab di Sula. ” Banyak orang konsumsi minuman keras sangat tinggi, kita sudah razia menuman keras dengan cara segala macam. Tapi tidak tahu masih tetap saja ada,” ujar Kapolres Sula. (*)

Penulis : Karno Pora

Editor : Sandin Ar

\

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *