Optimis Malut Liga II Stadion Sofifi Target Dibangun

logo liga II/peta maluku utara/animasi sepakbola (Dok : borero.id)

BORERO.ID TERNATEMeski tak dapat respon final terkait penggunaan stadion Gelora Kireha Ternate sebagai home base, namun Direktur PT. Malut Maju Sejahtera (MMS) Dirk Soplanit optimis membawa nama Maluku Utara (Malut) bersama pemain Malut siap berlaga liga II Indonesia.

Rasa optimis itu dibarengi target selajutnya pembangunan stadion sesuai standar PSSI di Sofifi. Kehadiran PT.MMS tentu memberi kesempatan kepada pemain-pemain lokal.  Hal ini seperti dilakukan seleksi pemain di lapangan Kelurahan Gambesi, Kecamatan Ternate Selatan, baru-baru ini.  Mencari pemain masuk dalam skuad tim untuk disiapkan berlaga ke liga II. Tak sebatas itu, pemian liga I seperti Iham Udin Armain, Abrizal Umanailo, Ardi Idrus, dan lain-lain,  rencana dipanggil pulang. Pesapakbola asal Malut ini bakal dikontrak secara profesional PT MMS, sesuai gaji yang dapatkan dari club mereka (liga I).

Sekedar Informasi, Malut United menjadi nama club sepakbola yang dipersiapkan berlaga di liga II mewakili Maluku Utara. Dirk Soplanit, mengaku Malut United dalam proses sementara belum final ditetapkan PSSI sebagai club baru. “ Kita masih mengekuti proses-prosesnya di PSSI. Artinya masih menunggu prosesnya final nama club ini, dan lain sebagainya itu. Yang pasti nama daerah dari sini (Malut),”katanya didamping Asgar Saleh dalam konfrence pers di Ternate, Kamis 2 Februari 2023.

Ia menjelaskan, nama club dalam proses itu karena sejalan bersama proses formalitas yakni pembenahan infrastruktur homebase disiapkan terdahulu.  Targetnya stadion Gelora Kieraha Ternate, tapi kenyataan jauh dari harapan didapatkan dari Pemerintah Kota Ternate. Kendati demikian, direktur PT MMS ini mengaku seleksi pemain tetap jalan bahkan tim ini dipastikan didominasi pemain Maluku Utara.” Kita juga sudah membuat pendekatan atau komunikasi para pemain asal Malut akan di kontrak seperti mereka bermain di liga I.  Asalkan mereka ingin pulang dan mau membela club ini,” ujarnya.

Soal homebase setelah tak dapat respon Pemerintah Kota Ternate, kata Dirk Soplanit, kemudian dipertimbangkan untuk diajukan ke daerah lain. Dikatakan mantan direktur Liga Indonesia Baru (LIB) 2019 ini, karena kompetisi liga II sehingga standar venue atau lapangan harus dipenuhi sesuai regulasi PSSI.  Ia mencontohkan seperti rumput lapangan memenuhi standar, namun lingkungan stadion tidak mendukung.  “ Misalnya juga area parkir penonton, ruang ganti pemain, dan lain sebaginya dikhawatirkan tidak mendukung sehingga kita coba yang sudah siap seperti di daerah klabat, manado, jadikan home base sementara,” katanya.

Asgar Saleh saat mendampingi Direktur PT. Malut Maju Sejahtera, Dirk Soplanit dalam kegiatan konference pers (Dok : borero.id)

Baca jugaTak Respon MoU, Stadion Gelora Kieraha Nasibmu Kini

Menurutnya,  home base atau fasilitas venue sementara dipusatkan di daerah Klabat, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, setelah gagal mendapatkan stadion Gelora Kieraha. Meski demikian, daerah Klabat banyak komunitas orang-orang Maluku Utara sehingga tim ini bertanding dipastikan banyak mendukung. “ Padahal stadion gelora itu tinggal kita dikembangkan. Tinggal ganti rumput, pembenahan ruang ganti. Alur kluar-masuk pemain. Karena stadion saat ini syarat-syaratnya cukup ketat setelah ada kasus kunjuruhan di Malang,” beber Direktur PT.MMS

Asgar Saleh mengatakan,  jika MoU bersama Pemkot Ternate berjalan mulus maka PT MMS akan berinvestasi sekitar 10 miliar untuk merahabilitasi stadion Gelora Kieraha dengan durasi waktu selama 5 Tahun. Namun dalam perjalanan, misalnya pilihan PT. MMS membangun stadion di Sofifi sudah jadi, maka pihaknya langsung pindah dan stadion gelora diserahkan dalam bentuk lebih bagus dibanding sekarang karena aset Pemkot Ternate.

“ Kita hanya menggunakan saja. Sebenarnya kalau dibilang ini kerja gila dan menguntungkan Pemkot Ternate.  Tapi ini soal sepakbola dan anak-anak muda di Maluku Utara sehingga kita ingin berinvestasi. Karena jika dihitung dari sisi ekonomi 10 miliar itu tidak mungkin balik, ” kata Asgar.

Menurut mantan pengurus Persiter ini, direktur PT MMS menganggap hal itu adalah bagian dari investasi kegiatan sosial, ingin orang bergembira menikmati saat menonton di gelora seperti dahulu kala. Ia menambahkan bisa dibayakangkan jika tim ini berhadapan dengan tim-tim besar liga II seperti Persipura Jayapura dan Sulut United datang bermain di stadion Gelora.  “ Kalau misalkan penonton mencapai lima sampai enam orang yang datang maka kami pastikan seribu sampai dua ribu tiket gratis untuk anak yatim dan fakir miskin di seluruh maluku utara, karena tadi soal investasi sosial,” ucapnya.

Namun soal stadion Gelora juah dari harapan dan menjadi pukulan menyedikan buat PT MMS sehingga besok Jumat hari ini, pihaknya menuju ke Sofifi untuk mengecek lahan dibutuhkan sekitar 7-9 hektar sesuai arahan  Direktur. Keberadaan stadion lapangan sepakbola harus jauh dari pemukiman penduduk, dan dibangun sesuai aturan-aturan yang ada. “ Mudah-mudahan kita cepat membangun stadion di sofifi sebagi home base agar kita tidak lama mengungsi di luar dari maluku utara, karena kita tidak diterimah di Kota Ternate,” kata Asgar mengahiri. (Red)