Optimis PKS Menyusul Usai Kantongi B1-KWK PBB, Ini Komitmen FAM

Layar menitor di kantor PKS Provinsi Malut saat Fifian Adeningsi Mus mengekuti fit and proper test || Foto : Karno Pora

BORERO.ID SULA —Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dipastikan menyusul memberi legitimasi berupa rekomendasi atau B1-KWK kepada Fifian Adeningsi Mus (FAM).  Komitmen FAM mendorong Pemekaran Pulau Mangoli Raya menjadi harga mati.

Sinyal PKS itu pasca ia diundang mengekuti tahapan fit and proper test di kantor PKS Provinsi Maluku Utara, Kota Ternate, Senin (27/5/2024).

Sebelumnya, petahana di Pilkada Kabupaten Kepulauan Sula ini resmi mengantongi B1-KWK dari Partai Bulan Bintang (PBB). Legalitas PBB bikin langkahnya semakin optimis, apabila partai lain ikut menyusul termasuk PKS.

Fifian kepada media ini mengaku telah selesai mengekuti fit and propertest, PKS bahkan memberi sinyal baik.

“ Alhamdulillah sudah ada sinyal lampu hijau. Mudah mudahan PKS bisa bersama FAM jilid II. Partai kemarin bersama saya juga akan mendorong saya kedua kali untuk maju bupati sula,” kata dia.

Selain PBB dan PKS, namun PAN, Gerindra, dan NasDem saat ini menjadi target FAM.

Beberapa partai tersebut terbangun komunikasi politik secara intens dengan harapan diberi rekomendasi atau B1-KWK . Jika demikian, komitmen terkait pemekaran Mangoli Raya bisa terwujud sesuai targetnya.

“Saya tetap bekerja keras untuk wujudkan mimpi orang mangoli karena sudah menjadi visi misi kami sula bahagia kedepannya,” janjinya.

Baca jugaKantongi B1KWK PBB Jadi Modal Kekuatan Awal di Pilkada Sula

Ia juga menegaskan soal wakilnya kemungkinan FAM-SAH kembali berduet di Pilkda Sula 2024 karena sudah menjadi komitmen mendorong pemekaraan Mangoli Raya.

“ Ini karena buka saya mau maju lagi tapi soal komitmen saya dan wakil kemarin (pemekaran), “ tegasnya.

Untuk itu, dalam momentum HUT Kabupaten Sula pada 31 Mei 2024 akan dilakukan penyerahan dokumen pemekaran Pulau Mangoli Raya di Istana Daerah.

“ Ini supaya masyarakat sula juga tahu bahwa kami serius mengurusi pemekaran Mangoli raya, kita hanya menunggu moratorium dibuka pemerintah pusat,” ujar FAM mengahiri. (*)

Penulis: karno pora*Editor: Sandin Ar
\

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *