BORERO.ID HALBAR – Front Masyarakat Peduli Loloda menegaskan akan melaporkan Bupati Halmahera Barat (Halbar) atas dugaan mal administrasi jika tetap memaksakan pembangunan RS Pratama di Kecamatan Ibu. Pernyataan ini disampaikan Korlap aksi, Maryam. Ia menilai masyarakat yang tergabung bersama mahasiswa Loloda berhak menyuarakan pendapat mereka berdasarkan undang-undang yang berlaku.
“Kami menegaskan agar pemerintah menelaah dengan baik bahwa aksi ini didukung oleh peraturan perundang-undangan yang menjamin hak masyarakat untuk menyatakan pendapat,” ujar Maryam.
Ia juga menyoroti pembatasan hak berpendapat, terutama kritik terhadap pemerintah, berpotensi merusak nilai demokrasi. Sebab, hasil rilis The Economist Intelligence Unit (EIU) menunjukkan Indonesia menduduki peringkat ke-64 dunia dalam Indeks Demokrasi dengan skor 6.3, angka terendah dalam 14 tahun terakhir.
Menurut Maryam, kritik dan tuntutan masyarakat Loloda kepada Pemkab Halbar perlu ditindaklanjuti dengan serius. “Praktik pembatasan hak berpendapat dan intimidasi menggunakan UU ITE adalah tindakan yang memberangus demokrasi,” tegasnya.
Maryam juga menjelaskan terkait pernyataan yang dikeluarkan Aliansi Masyarakat Peduli Loloda didasarkan pada kajian ilmiah yang memiliki metode, data, dan referensi yang jelas. “Jika statement kami dianggap sebagai pencemaran nama baik, penting untuk dijelaskan lebih lanjut bahwa pernyataan kami memiliki dasar ilmiah dan evaluasi yang jelas,” tambahnya.
Baca juga : Warga Gelar Aksi Tuntut Pembangunan RS Pratama di Kecamatan Loloda
Menanggapi cibiran bahwa mereka adalah ‘aktivis gadungan’, Maryam menjelaskan aksi mereka adalah langkah strategis untuk memperkuat dukungan masyarakat. “Kami menganggap aksi kami adalah capaian kecil untuk mempublikasikan isu ini sebagai tanda bahwa masyarakat telah bergerak demi tuntutan mereka,” katanya.
Maryam juga menyoroti sikap Camat Loloda yang dianggap berpihak kepada Bupati James Uang. “Kami menyampaikan aksi yang digelar adalah langkah taktis untuk memenangkan tuntutan masyarakat Loloda. Jika ada yang ingin berdebat mengenai metode gerakan kami, silakan tidur dan berdiam diri menunggu keajaiban turun dari langit,” tutupnya. (*)