BORERO.ID HALBAR – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) belum lama ini melalui pihak ketiga telah mengerimkan sekitar 1 ton lebih udang vaname ke perusahaan tambang yakni PT IWIP.
Hasil panen udang vaname dari DKP Halbar itu berpotensi mengusai pasar di wilayah perusahaan pertambangan seperti diminati PT IWIP karena kebutuhan konsumsi. ” Hasli panen baru-baru ini karena kebetulan pembeli dari PT IWIP, jadi dari Halbar langsung kita drop kesana menggunakan pihak ketiga atau dibo-dibo,” kata Kepala Dinas DKP Halbar, Agustinus Mahole kepada media ini.
Agustinus mengaku, DKP Halbar belum mampu memenuhi kebutuhan perusahaan karena permintaan besar ketimbang hasil panen. Bahkan, ia sempat mendengar informasi bahwa dalam satu minggu itu perusahan membutuhkan udang vaname sebanyak 25 ton. Selain udang, ada juga ikan nila yang didatangkan dari Surabya sebanyak 25 ton perbulan masuk ke PT IWIP. “Jadi memang potensi pasar di tambang itu sangat besar,” ungkapnya.
Menurutnya, pekerjaan pembibitan udang vaname ini harus kolaboratif baik dari perikanan maupun dukungan semua pihak untuk bisa clien and clier terhadap potensi lahan yang digarap. ” Lahan kita sekarang cuman 2 hektar, bagaimana kita bisa mengclier untuk bisa mentageover itu. Kalau sudah klier bukan hanya kita keluarkan biaya untuk mengolah, tetapi investor juga pasti akan mau karena potensinya luar biasa,”ujarnya.
Agustinus menambahkan, adapun tambak udang sudah tercetak 36 kotak (50×50) di Tuada itu tinggal dibersihkan karena sekarang tumbuh lumpur. Dari 36 kotak itu, satu petak dapat ditanami 500 ribu ekor dalam satu tahun.
” Jadi saya hitung refitalisasi sampai sarana prasarana produksi sampai bibit, serta pakan kemudian heclir dan plastik itu anggaranya sekitar 30 milar. Untuk itu, saya sangat berharap bisa bersinergi dengan dinas lain maupun dinas provinsi untuk mendongkrak potensi udang vaname di halbar ini,” tandasnya. (Iin)