BORERO.ID TERNATE – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate menemukan puluhan titik sumber mata air, namun Perumda Ake Gaale berharap lebih akurat terkait pendataan sumber potensi air di wilayah Kota Ternate.
Plt Direktur Utama Perumda Ake Gaale, Muhammad Syafei, mengatakan salah satu penyebab layanan air bersih belum maksimal lantaran masih terbatas sumber air baku untuk mengsuplai kebutuhan layanan di masyarakat. “Kita butuh informasi lebih detail dan akurat tentang sumber-sumber air baku minum untuk bahan rencana investasi ke depan dalam rangka peningkatan pelayanan air bersih bagi masyarakat di kota Ternate,” kata Syafei, Senin (2/1/2022).
Menurut Plt Direktur Utama Perumda Ake Gaale ini, pihaknya hingga sejuah ini masih berpegang dengan data air baku dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara. Kendati soal data soal air yang ditemukan pihak DLH, paling tidak Perumda Ake Gaale bakal melakukan koordinasi terdahulu. “Jangan sampai hal ini sama dengan data PUPR Ternate, berikan titik air pengeboran di area Kelurahan Tongole ternyata air tak ada saat digali,” ujar Syafei.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Kota Ternate, Syarif Tjan, mengaku data sumber air sementara sudah ada dimanfaatkan warga seperti di Kelurahan Tanah Tinggi Barat. Sumber air itu yakni mata air Ake Lahi lingkungan Maliaro Kecil telah dimanfaatkan 9 rumah dan 1 Masjid. “Ini juga menjadi masukkan Perumda Ake Gaale untuk mencoba memanfaatkan, karena tidak butuh energi hanya dibuat bak penampungan lalu dialirkan secara gravitasi,” katanya.
Upaya menjaga keseimbangan sumber mata air ini, kata Syarif, DLH akan melakukan hasil identifikasi di 25 titik lokasi sumber air yang potensial di wilayah Kota Ternate. “25 titik tersebut sumber mata air belum tersentuh bahkan terbengkalai dan selama ini dibiarkan begitu saja,” ujarnya.
Gubang sapaan akrab pria tersebut menambahkan, dari titik sumber mata air ini sebagian besar memang berada di lahan milik masyarakat. Karena itu,butuh upaya konservasi untuk izin pembebasan lahan. Menurut dia, upaya konservasi ini adalah menanam pohon seperti pohon sagu, pohon kenau, pohon rentri, dan juga pohon kenari sehingga bisa melindungi air. “ saya kira konservasi bisa berjalan kalau ada upaya pembebasan lahan,” kata Syarif.
Perlu diketahui, 25 sumber mata air terbaru Kota Ternate yakni, air sako Tubo, air Lisbet Jati, air Lahi/air lobang dua Tanah Tinggi Barat lingkungan Maliaro kacil, air hula Fitu, air tege tege Tongole, air Balanda Marikurbu, air guraxi Marikurubu, air Ake abdas Marikurubu.
Selain itu ada juga di air Monge Afe Taduma, air sell Rua, air Ganefo Taduma, air sonoto Rua, air Ngade Sone perbatasan koloncucu kasturian, air Santosa, air Gaale, air sahu Tobololo, air lahi Kedaton Ici, air Bobo, air diahi, air Loto, air lantuhu Maliaro. Sedangkan 2 Kecamatan terluar Moti dan Batang Dua diantaranya, air Boki Tadenas Moti, air kananga Tadenas, Ake huda Tadenas, air Tafaga air Mayau. (Gan)