BORERO.ID HALBAR – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Suharyanto, mengunjungi camp pengungsian korban erupsi Gunung Ibu untuk menyalurkan bantuan logistik, Kamis (30/5/2024). Saat ini jumlah pengungsi Gunung Ibu Kabupaten Halmahera Barat mencapai 1.900 jiwa.
Angka pengungsi itu juga disiapkan dua posko kesehatan di Desa Gam Ici dengan laporan 100 lebih kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan penyakit kulit.
” Pelayanan kesehatan tetap jalan dari tim gabungan tenaga kesehatan dari rumah sakit dan puskesmas,” kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Abdulhamid Yusri Daeng Barang.
Kepala BNPB Suharyanto usai membagikan bantuan berupa matras, popok, alat kebersihan, dan makanan ringan, mengaku dirinya diutus langsung Presiden Joko Widodo untuk melihat kondisi warga Kabupaten Halmahera Barat akibat erupsi Gunung Ibu.
Suharyanto juga membawa Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dari Kementerian ESDM, Hendra Gunawan. Tujuannya untuk memberi penjelasan kepada masyarakat tentang kondisi Gunung Ibu sejuah ini.
“Pak Hendra menyampaikan bahwa kondisi gunung sudah relatif lebih baik dibandingkan erupsi awal Mei. Memang empat hari lalu ada peningkatan aktivitas, tapi tidak setinggi erupsi pertama,” kata dia.
Pihaknya tetap memantau situasi Gunung Ibu selama satu minggu ke depan. Jika status gunung menurun, statusnya akan diturunkan ke level III sehingga para pengungsi bisa kembali ke rumah masing-masing.
Suharyanto juga memastikan kebutuhan logistik untuk pengungsi bakal tercukupi berkat pendampingan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, serta TNI-Polri.
Baca juga : Akademisi Soroti Pemindahan Lokasi Pembangunan RS Pratama di Halbar
“Pengungsi berharap status gunung segera turun. Meski ada beberapa kendala kecil seperti ISPA dan batuk akibat abu vulkanik, kami terus melengkapi kebutuhan mereka seperti pakaian dalam, pembalut, popok, dan alat kebersihan,” ujarnya.
Sampai pada Kamis (30/5) tadi, status Gunung Ibu masih dengan level IV (Awas). Situasi tanggap darurat akan diperpanjang selama dua pekan.
Setelah masa tanggap darurat, Suharyanto berharap dalam dua minggu ke depan situasi bisa pulih maka masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing. ” Aset yang rusak akan dibantu sesuai tahapan yang berlaku,” tandasnya. (*)